JAKARTA - Pameran Lukisan yang di Resmikan oleh Ketua Umum Himpunan Artis Pengusaha Indonesia (HAPSI) Shannelom Yuma di Balai Budaya Jakarta mendapat perhatian dari kalangan pencinta seni.
Pameran lukisan di hari ulang tahun ke 5 Segitiga Art Community tersebut, dihadiri oleh para seniman terkenal di Indonesia, para tokoh publik dari berbagai latar belakang terut menghadiri rangkaian acara tersebut.
Ketua Umum HAPASI Shannelom Yuma mengatakan kegembiraannya di tengah para seniman lukis yang turut berpartisipasi dalam pameran lukisan tersebut.
Baca juga:
Kasdim Surabaya Utara Pimpin Upacara 17-an
|
" Syukur Alhamdulillah di hari ulang tahun Segitiga Art Community, saya bisa meresmikan pameran lukisan tingkat nasional, hal ini merupakan kebanggaan dan sebagai upaya mengenalkan para seniman di Indonesia, " kata Ketum HAPSI kepada Wartawan di acara peresmian pameran lukisan di hari ulang tahun Segitiga Art Community ( 18/07/22).
Lulusan Bisnis Manjemen Australia dan juga sebagai pelukis kondang tersebut menjelaskan, seni lukis merupakan profesi yang sangat menjanjikan dalam dunia bisnis. Menurutnya karya seni lukis mempunyai nilai ekonomi yang tidak terbatas, sampai hari ini, produk lukisan di mancanegara merupakan aset termahal yang tertulis dalam sejarah.
" Karya seni rupa mempunyai nilai harga yang tidak terbatas. Lukisan karya Leonardo da Vinci yang berjudul 'Salvator Mundi' atau dalam bahasa Indonesia berarti 'Penyelamat Dunia' misalnya, saat ini sebagai lukisan termahal di dunia dan di beli Rp 6, 7 triliun di Balai Lelang Christie New York pada November 2017 lalu oleh Pangeran Arab Bader bin Abdullah bin Mohammed bin Farhan al-Saud, " jelasnya.
Kata Shannelom Yuma, dirinya sangat yakin suatu saat lukisan karya anak bangsa akan mencapai puncaknya dan menjadi negara penghasil karya lukisan terbaik di Dunia.
" Indonesia dihujani para seniman yang memiliki karya luar biasa, saya yakin suatu saat karya lukis indonesia bisa menjadi nomor satu di dunia, "Imbuhnya.
Sementara itu, Mayor Jenderal TNI Ridho Hermawan Tenaga Ahli Pengajar Bid. Kewaspadaan Nasional Lemhanas RI mengatakan, karya lukis merupakan suatu tindakan untuk membela negara, menurutnya bela negara bukan berbicara perang dan memegang senjata. namum menjadi seniman profesional menjadi bagian bela negara.
" Bela negara bisa dilakukan oleh siapa saja menurut keahliannya masing masing, menggali keahlian dan profesional yang bisa menaikan nama negara merupakan tindakan bela negara, seperti halnya para seniman lukis ini sudah melakukan tindakan bela negara", ungkapnya.
Ditempat yang sama Binton Nadadap selaku seorang perbankan dan pencinta seni rupa saat ini sedang mengupayakan, bahwa hasil karya seni bisa menjadi nilai yang bisa di jaminkan. Menurut Binton lukisan memiliki nilai ekonomi yang tidak bisa di ukur.
" Saya berupaya lukisan ini bisa menjadi alat jaminan di perbankan, karena kita ketahui karya lukisan mempunyai nilai jual yang sangat tinggi, untuk itu saya selaku orang perbankan dan juga pencinta seni sedang memperjuangkan bagaimana karya seni rupa ini bisa menjadi jaminan di perbankan, " pungkasnya.
Pembukaan pameran lukisan di hari ulang tahun ke 5 Segitiga Art Community dihadiri oleh Para Seniman Sejabodetabek dan Jawa, Jajaran Segitiga Arts Comunity, Ketua Umum HAPSI, TA Lemhanas RI, artis legendaris Ida Leman, Marsda (purn) Sujadiono, Aktivis Pemuda dan Elemen masyarakat. ***